Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Legit dan Gurihnya Olahan Sagu Khas Maluku Utara

Kompas.com - 19/05/2013, 21:00 WIB
Vitalis Yogi Trisna

Penulis

KOMPAS.com - Mungkin bagi sebagian orang Indonesia sagu bukan merupakan makanan yang utama, namun tidak bagi masyarakat Indonesia bagian timur. Di kawasan ini, Anda bisa menemukan banyak sekali makanan olahan yang menggunakan sagu sebagai bahan dasarnya.

Tak terkecuali bagi Provinsi Maluku Utara. Sejak zaman nenek moyang, sagu sudah menjadi makanan pokok. Ada dua jenis makanan sagu yang biasa mereka buat dengan cara dibakar, yaitu talam sagu bakar dan sagu woku komo-komo.

Kedua olahan tersebut dibuat dari tepung sagu. Tepung sagu merupakan tepung hasil olahan dari teras batang rumbia atau pohon sagu. Tepung ini memiliki karakteristik fisik seperti mirip tapioka.

Pada Gelaran Kuliner Khas Maluku Utara yang merupakan bagian dari Festival Teluk Jailolo 2013, Halmahera Barat, Minggu (19/5/2013), talam sagu bakar dan sagu woku komo-komo pun disuguhkan kepada para wisatawan. Kedua makanan ini memiliki rasa dominan yang legit dan namun tetap meninggalkan rasa gurih.

Nah, saat festival berlangsung, pengunjung pun bisa mengetahui proses pembuatan kedua makanan ini. Untuk talam sagu bakar, mula-mula sagu direndam sambil dihaluskan. Sementara itu gula merah dimasak. Setelah itu, sagu dan gula merah ditiriskan. Lalu, campur sagu dan gula merah. Tambahkan gula pasir dan aduk hingga adonan mengental.

Proses selanjutnya tambahkan adonan dengan mentega, kacang brenebon, dan kenari. Kemudian, aduk hingga merata. Kacang brenebon merupakan sebutan khas untuk kacang merah. Setelah itu, siapkan loyang yang sudah diolesi mentega. Masukan adonan ke dalam loyang kemudian bakar hingga kering.

Beda lagi dengan cara pembuatan sagu woku komo-komo. Awalnya, sagu direndam dengan air dingin selama satu jam. Kemudian bumbu seperti bawang putih, serai, dan jahe ditumis. Lalu, masukan jeroan ikan dan air dan masak hingga matang.

Lalu, tumis bawang putih dan bawang merah hingga harum dan berwarna kuning kecokelatan. Masukan santan kelapa cair dan sagu. Kemudian, dimasak hingga mengering. Tambahkan santan kental, garam, merica, dan irisan daun bawang.

Setelah sagu matang, dinginkan terlebih dahulu dan potong dadu-dadu jeroan ikan. Masukan sagu dan jeroan ikan tadi ke dalam daun woka. Setelah itu dibungkus lalu panggang dengan bara api hingga kering dan matang.

Talam sagu bakar memiliki rasa manis karena terdapat campuran gula merah. Sedangkan imemiliki rasa asin. Talam sagu bakar sangat cocok dijadikan cemilan, karena selain manis campuran kenari dan kacang membuatnya terasa begitu khas dan nikmat.

Sedangkan sagu woku komo-komo memiliki campuran jeroan ikan daun woka serta terdapat rasa jahe dan juga serai, lebih cocok sebagai lauk untuk makanan utama. Kedua makanan ini kerap menjadi pilihan bagi masyarakat setempat untuk mengolah sagu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

    Dua Bandara di Jateng Tak Lagi Berstatus Internasional, Kunjungan Wisata Tidak Terpengaruh

    Travel Update
    Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

    Batal Liburan, Bisa Refund 100 Persen dari Tiket.com

    Travel Update
    Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

    Emirates Ajak Terbang Anak-anak Autisme, Wujud Layanan kepada Orang Berkebutuhan Khusus

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Harga Tiket Masuk Terbaru di Scientia Square Park Tangerang

    Jalan Jalan
    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Ada 16 Aktivitas Seru di Scientia Square Park untuk Anak-anak

    Jalan Jalan
    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Sungailiat Triathlon 2024 Diikuti 195 Peserta, Renang Tertunda dan 7 Peserta Sempat Dievakuasi

    Travel Update
    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Cara Akses Menuju ke Pendopo Ciherang Sentul

    Jalan Jalan
    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    YIA Bandara Internasional Satu-satunya di Jateng-DIY, Diharapkan Ada Rute ke Bangkok

    Travel Update
    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Harga Tiket Masuk dan Menginap di Pendopo Ciherang Sentul Bogor

    Jalan Jalan
    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Pendopo Ciherang, Restoran Tepi Sungai dengan Penginapan

    Jalan Jalan
    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Cara Urus Visa Turis ke Arab Saudi, Lengkapi Syaratnya

    Travel Update
    Pendaki Penyulut 'Flare' di Gunung Andong Terancam Di-'blacklist' Seumur Hidup

    Pendaki Penyulut "Flare" di Gunung Andong Terancam Di-"blacklist" Seumur Hidup

    Travel Update
    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    10 Tempat Wisata Indoor di Jakarta, Cocok Dikunjungi Saat Cuaca Panas

    Jalan Jalan
    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Rute Transportasi Umum dari Cawang ke Aeon Deltamas

    Travel Tips
    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Australia Kenalkan Destinasi Wisata Selain Sydney dan Melbourne

    Travel Update
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com